Gubernur Riau Mundur, Ketua PPDI: Semoga Pemimpin Riau Kedepan Memahami Pers
PersInvestigasi.com - Gubernur Riau, Drs Syamsuar, M.Si, dikabarkan mengundurkan diri dari kedudukan sebagai Gubernur Riau. Hal ini direspon oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat, Perkumpulan Pers Daerah Seluruh Indonesia (DPP-PPDI), Feri Sibarani, dengan harapan, semoga pemimpin Riau kedepan memahami kehidupan Pers. Jum'at, 29/09/2023.
"Sebenarnya rakyat Riau perlu mempertanyakan tindakan Syamsuar mengundurkan diri sebagai Gubernur Riau, mengingat belum ada penunjukan pejabat Gubernur Riau yang baru dari Mendagri secara resmi. Kan rakyat Riau membutuhkan pemimpin, begitu pula dengan pemerintahan, harus ada yang mengendalikan hingga pada serah terima tugas itu kepada pejabat Gubernur Riau yang baru, " Sebut Feri Sibarani, hari ini di Pekanbaru.
Menurut Feri, Syamsuar seharusnya dapat menunggu hingga adanya pejabat pengganti yang di tunjuk untuk itu.
"Kenapa harus mengundurkan diri, kan belum ada pejabat Gubernur Riau yang melanjutkan roda pemerintahan provinsi Riau, " Kata Feri melanjutkan.
Namun terkait hal itu, Feri Sibarani tidak mau terlalu jauh menanggapi soal kemunduran Syamsuar dari kedudukan sebagai Gubernur Riau. Baginya, yang menjadi catatan penting adalah, tatkala Syamsuar lah Gubernur Riau pertama yang berhasil membuat aturan yang melahirkan diskriminasi dan ketidakadilan di kalangan Pers Riau.
Menurut kami, Perkumpulan Pers Daerah Seluruh Indonesia (PPDI), nama Syamsuar menjadi catatan penting. Karena selama memimpin provinsi Riau, pertama tidak memiliki suatu kinerja yang menonjol, khususnya untuk kemajuan provinsi Riau, selain kebijakan yang mengatur wartawan dan Media melalui Pergub No 19 tahun 2021, yang berhasil menciptakan kekisruhan dan berdampak merugikan bagi kalangan Pers di provinsi Riau.
"Kami dari organisasi Pers, PPDI tidak melihat adanya terobosan dari Syamsuar selama 5 tahun memimpin Riau. Semuanya hanya rutinitas yang hanya bersifat formalitas saja. Sangat normatif dan tidak greget untuk melakukan perubahan berarti bagi Riau. Justru yang greget itu hanya membuat kebijakan Pergub No 19 tahun 2021, karena berhasil membuat kegaduhan di kalangan insan Pers Riau, "Terang Feri.
Feri juga merinci kegagalan Gubernur Riau, Syamsuar dalam 5 tahun memimpin Riau dengan 5 kali anggaran APBD Riau dengan rata-rata APBD pertahunnya sebesar Rp 9 Triliunan rupiah yang seharusnya dapat memberi manfaat berati bagi kesejahteraan masyarakat Riau.
Foto : Gubernur Riau, Drs. Syamsuar, M.Si
Semoga pemimpin Riau kedepan, ada yang berani membuat kebijakan demi kemajuan provinsi Riau, dan terutama memahami fungsi dan peran Pers secara utuh, dan menjadikan Pers daerah sebagai aset daerah yang harus mendapatkan perhatian dan kesempatan secara adil dan bijaksana, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan konstitusi Negara, " Ujar Feri.
Sebagai contoh realisasi anggaran APBD Riau yang terlihat efektif dan berati adalah di masa kepemimpinan Gubernur Riau, Andi Rachman di tahun 2017 - 2018. Menurutnya, hanya memimpin Riau efektif selama 2 tahun anggaran, Andi Rachman sudah memberikan manfaat yang banyak dan sangat berarti bagi Riau.
"Dimasa pak Andi, yang tidak lebih 2 tahun memimpin Riau, rakyat Riau sudah dapat menikmati jembatan Siak IV, yang menghubungkan kota Pekanbaru dengan Kecamatan Rumbai, yang puluhan tahun terbengkalai. Kemudian warga kota Pekanbaru dapat menikmati jalan flyover persimpangan mall ska dan pasar arengka panam, dan semua itu menambah keindahan kota Pekanbaru, serta menjadi icon Provinsi Riau, " Lanjut Feri Sibarani.
Sementara menurut Feri, jika dihitung dana masyarakat yang dihabiskan di era kepemimpinan Drs Syamsuar sangat besar, karena ada 5 kali anggaran APBD, dengan nilai rata-rata 9 Triliunan. Artinya dari perhitungan Feri Sibarani, setidaknya ada anggaran yang masuk selama kepemimpinan Gubernur Riau, Syamsuar sebesar Rp 45 Triliunan rupiah, dengan pembagian, Belanja langsung Pegawai, dan belanja tidak langsung, barang dan jasa, di Pemerintahan Provinsi Riau.
"5 kali anggaran APBD dengan angka 9 triliunan pertahun, atau setara 45 Triliunan, itu cukup besar. Setidaknya separuh dari angka itu, atau 20 Triliunan lebih dapat menjadikan warga Riau ini sejahtera dan maju dari segala aspek, namun kenyataannya, tetap saja semua dalam keadaan sedia kala, yang miskin tetap miskin. Pembangunan pun terlihat minim di semua aspek, " Kata Feri.
Sumber: Wawancara
Penulis: Is
Editor: Red