Kasus Penganiayaan Selebgram, Ibu Korban Menuntut Keadilan Agar Pelaku Jera

Korban Trauma Alami Trauma Psikis dan Mental

Persinvestigasi.com - Kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang anak di bawah umur yang di lakukan selebgram di Pekanbaru  masih belum menemui titik terang, hingga saat ini pelaku masih belum ditahan. Ibu korban didampingi oleh Kuasa Hukum melakukan konferensi pers di hadapan ratusan wartawan serta memperlihatkan bukti-bukti penganiayaan yang dilakukan oleh Cut Salsa, pada Rabu (22/01/2025). 

Kendatipun pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka, hingga kini tidak ada tindakan penahanan dari pihak berwenang, yang memicu kekecewaan mendalam dari pihak keluarga korban.  

Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Rabu, 13 Desember 2023 di outdoor salah satu restoran cepat saji di mal SKA Pekanbaru.

Ibu Korban bernama Weni mengatakan bahwa pelaku menyiramkan air, menjambak rambut anaknya, hingga membantingnya ke lantai.

"Entah apa alasan atau dendamnya dengan anak saya. Tiba-tiba dia menyerang, menyiram air, dan melakukan kekerasan fisik. Bukti visum sudah kami serahkan kepada Polresta Pekanbaru,” ujar Weni, ibu korban, saat ditemui awak media. 

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami trauma mendalam hingga terpaksa berhenti sekolah. Weni mengungkapkan bahwa anaknya kini takut keluar rumah dan kehilangan semangat belajar.  

Ironisnya, meski bukti dugaan penganiayaan telah lengkap, pelaku justru melaporkan balik korban, yang semakin menambah tekanan psikologis bagi keluarga.  

“Setelah kami melaporkan kejadian ini, bukannya meminta maaf, pelaku malah melaporkan anak saya. Kami merasa sangat diperlakukan tidak adil,” kata Weni dengan nada kecewa.  

Setelah lebih dari setahun berlalu, kasus ini baru mulai disidangkan di Pengadilan Negeri Kota Pekanbaru pada hari ini. Agenda persidangan pertama adalah pemeriksaan saksi dari kedua belah pihak.  

“Iya, baru hari ini kasus ini disidangkan, padahal sudah lebih dari satu tahun kami menunggu,” ungkap Weni dengan air mata berlinang.  

Dia berharap proses hukum dapat berjalan adil dan memberikan keadilan bagi anaknya. Weni juga mengaku frustrasi atas lambannya proses hukum yang membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk mencapai tahap persidangan.  

Sebagai orang tua, Weni mendesak agar pelaku segera ditahan dan dijatuhi hukuman yang setimpal. Ia menegaskan bahwa keadilan harus ditegakkan tanpa pandang bulu.  

“Saya hanya ingin keadilan untuk anak saya. Anak saya sudah trauma berat, sampai berhenti sekolah. Saya harap pelaku ditahan dan dihukum sesuai perbuatannya,” tegasnya.  

Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama karena melibatkan seorang selebgram dan seorang anak sebagai korban. Harapannya, proses hukum dapat memberikan keadilan dan pemulihan psikologis bagi korban.

Sumber : Liputan

Editor : Red