Silaturahmi Bersama Wartawan, Kasi Intel Korem 031/WB Soroti Kompleksitas Permasalahan Kawasan TNTN

Hutan Riau Habis Dibabat Cukong

Silaturahmi Bersama Wartawan, Kasi Intel Korem 031/WB Soroti Kompleksitas Permasalahan Kawasan TNTN
Foto : Kasi Intel Korem 031 Wira Bima, Letkol Fransiskus Hendra Gunawan di dampingi Randy sebagai Tim Satgas PKH saat acara silaturahmi bersama insan pers di Pekanbaru.

Persinvestigasi.com - Kasi Intel Korem 031 Wira Bima, Letkol Fransiskus Hendra Gunawan melaksanakan kegiatan Silaturahmi dengan para Wartawan (Jurnalis) yang berlangsung di Kangen 49 Coffe shop, Pekanbaru, pada Jumat (27/06/2025) malam.

Kegiatan silaturahmi malam tersebut, diikuti oleh 25 Wartawan dari berbagai Media Online dan Media Elektronik Nasional yang ada di Kota Pekanbaru.

Didalam kesempatan silaturahmi tersebut, Letkol Fransiskus menyampaikan bahwa dirinya baru dua bulan bertugas di Riau dan baru hari ini bisa duduk ngopi bersama para rekan-rekan media. 

”Saya mewakili Bapak Danrem menyampaikan permohonan maaf beliau karena tidak bisa hadir, ada urusan penting. Salam Hormat kepada rekan-rekan media," kata Frans.

Kasi Intel Letkol Frans mengatakan untuk kedepannya, teman teman media bisa saling memberikan informasi mengenai isu yang terkait di Riau ini khususnya berkaitan dengan TNI Angkatan Darat.

"Tolong konfirmasi kepada saya karena Danrem itu Prajurit Angkatan Darat yang paling senior di Provinsi Riau," ungkap Kasi Intel Korem dengan tegas.

Dalam silaturahmi tersebut, Kasi Intel memperkenalkan Randy, sebagai salah seorang pihak Satuan Tugas (Satgas) Penertiban Kawasan Hutan (PKH). Sehingga nantinya dapat memberikan penjelasan permasalahan terkait TNTN yang sedang hangat di perbincangkan di berbagai media.

Letkol Frans meminta dukungan kepada rekan media, terutama dalam isu Nasional penertiban Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

Terutama yang di alami saat ini, dalam penertiban Kawasan TNTN menimbulkan perlawanan masyarakat Desa Toro Jaya yang menolak untuk di lakukan Relokasi mandiri. Aksi Penolakan sudah di lakukan masyarakat sekitar Pelalawan seperti Demo hingga 7000 masa di depan Kantor Gubernur Riau dan pencabutan plang yang telah di pasang Satgas.

"Harapan saya kepada rekan media agar dapat memberikan atensi kepada Satgas PKH karena Satgas PKH ini melaksanakan apa yang menjadi Hak Negara, terutama kawasan TNTN," ungkap Frans kepada awak media.

Beliau juga mengatakan bahwa Hak oksigen yang di ambil, Hak nafas masyarakat Riau bahkan hak Rakyat Indonesia karena Taman Nasional Teso Nilo merupakan paru-paru dunia.

"Toro Jaya dari dulu sudah ada, namun mengapa menjadi besar seperti sekarang, karena ada peran cukong yang merambah kawasan hutan. Harapan saya,  jangan mau Provinsi Riau ini menjadi ajang cukong-cukong yang menguasai karena masih banyak HPT yang di Rambah Cukong," ungkapnya.

Frans juga menegaskan kembali pentingnya peran media dalam mendukung pelestarian lingkungan dan pemberantasan praktik perusakan hutan.

”Kami mengajak awak media untuk ikut menjaga Provinsi Riau dari pihak-pihak yang ingin merusak kekayaan alam demi kepentingan pribadi,” pungkasnya.